Realitaindonesia.id-Mamuju- Kepala UPTD Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tapalang Barat Kabupaten Mamuju Drs. Sjahrir Tamsi.M.Pd baru baru ini mendesign salah satu faktor utama dalam cara mendidik anak.
Menurut Syahrir sapaan akrabnya, salah satu faktor urgensi yang sangat penting dan mendesak dalam mendidik anak ialah komunikasi.
Karena menurutnya, dengan membangun komunikasi yang positif dan menyejukkan terhadap anak sejak dini, dapat berpengaruh besar pada tingkat kepercayaan dirinya (self-confident).
“Dari komunikasi menyejukkan yang diperoleh, maka anak bisa membangun konsep, strategi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya” ujarnya.
Untuk itu lanjut Syahrir, setiap parenting/pendidik dipastikan mempunyai metode mendidik anak atau peserta didik yang berbeda-beda, tergantung dari pengalaman dan referensi masing-masing. Selain itu pendidikan yang diberikan kepada anak peserta didik juga tidak boleh dilakukan dengan begitu saja.
“Karena itu kecerdasan anak hingga besar nanti dipengaruhi faktor lingkungan dan pola asuh yang diterimanya, juga dapat mempengaruhi sifat dan karakter anak di masa depannya” kata Syahrir Tamsi”
“Mendidiklah dengan hati, sebab kecerdasan, kepintaran itu bisa diperoleh dari cara mendidik dengan hati dan pikiran terhadap anak atau peserta didik yang berimbang. Prestasi akademik harus dikuasai, tetapi tak kalah pentingnya, peserta didik harus punya kejernihan hati dan pikiran. Kecenderungan peserta didik yang berperilaku menggunakan hati dan pikirannya, yakni sikapnya yang lebih berimpati, pada dirinya, parentingnya atau orang tuanya, pendidiknya, gurunya dan lingkungannya yakni orang lain siapapun tanpa kecuali” sambubgnya.
Untuk itu Syahrir juga memnerukan metode Mendidik dengan hati dan pikiran itu yang bisa ditularkan kepada anak atau peserta didik. Yaitu dengan cara :
1. Hargai seberapapun sikap dan perilaku atau apapun prestasinya. Contoh yang bisa dihadirkan dihadapan pendidik setiap hari di sekolah, misalnya peserta didik datang ke sekolah tepat waktu, kepeduliannya akan kebersihan papan tulis dan ruang kelasnya, mengambil dan menaruh atau menempatkan sampah pada tempatnya, ataupun dengan mengerjakan tugas-tugas di kelas yang ala kadarnya, juga hasil penilaian tidak sesuai ekpektasi pendidik, walau peserta didik telah berusaha mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan kepadanya.
2. Berikan apresiasi kepada peserta didik pada hal-hal positif sekecil apapun yang dilakukannya.
Apresiasi tidaklah harus mahal-mahal dengan hadiah, cukup dengan senyum manis parenting atau pendidik dan dengan ucapan terima kasih, atau tepukan di pundak dengan kata-kata, misalnya “Ananda memang bisa!, Ananda memang hebat!” dan lain sebagainya. (*)